Everyone can imagine what I feel exactly. Everyone knew that it's just "teenager fever", you know?!

But, no one feel exactly the same. When this all started with a scar on my face.
AND OH, I'M VERY THANKFULL TO THE GOD BECAUSE OF THIS BLOODY SCAR.
It was really hurt, but I was very glad. A little bit insane... :D

Udahan ah, pake bahasa inggrisnya. Nah, setelah semuanya terjadi begitu saja pada hari Jum'at 7 Agustus 2009 yang lalu itu, setelah hari-hari saya dilewati di lapangan bermandikan terik matahari yang seharusnya bikin saya hampir mati *but the fact, I was very happy again*. :)

Jadi, begitulah. Then, I passed my day like the normal girl do *sering-sering melintas di spot tempat dia dan teman-temannya bertengger kayak kutilang (ex: bagian masjid nur wahyu syamsi yang menghadap ke lapangan volly bagian kiri), sering-sering ke kantin siapa tau aja dia lagi nangkring di kantin, rajin latihan (walaupun bukan dia lagi yang melatih), bikin status super ALAY di facebook, rajin datang bazaar, ngucapin salam tiap berpapasan, dan masih banyak tindak tanduk bodoh lainnya*

Kelanjutannya.. ah, yah begitulah *setelah berbulan-bulan............yah, begitulah* :p

Walaupun semua habitat aslinya belum diperiksa baik-baik, gosip yang lagi 'hot', katanya burung endemik ini sudah punah. Burung yang bernama ilmiah Tachybaptus rufolavatus ini adalah salah satu hewan endemik yang ada di danau Alaotra, kepulauan Madagaskar.

Burung ini terakhir kali muncul tahun 1985 dan secara resmi dinyatakan punah tahun 2010.

Mengapa punah?

Yaa, karena ulahnya manusia yg suka merusak habitat asli fauna dunia.

*semoga saja, suatu hari nanti bakal ada konfirmasi kalau ternyata masih ada spesies burung ini yang masih hidup, jantan dan betina, biar bisa punya keturunan lagi*